Jumat, 21 Desember 2012

Salwa House - Serasa Ngopi Dirumah Sendiri


Semarang - Saat ini cafe-cafe udah menjamur di seantero Semarang. Mulai dari cafe yang highclass sampai cafe yang bisa dibilang cocok untuk kantong mahasiswa. Tapi dari semua cafe itu tentunya nggak seluruhnya asyik untuk dijadikan sebagai tempat hang-out.

Salwa House merupakan coffee shop yang berada di Jalan Jatisari II nomor 4 Semarang. Lokasi dari Salwa House ini masih berada di sekitar Kampus Undip Tembalang, jadi tempat ini cocok sekali untuk para mahasiswa yang ingin menghabiskan waktu sorenya setelah seharian di kampus atau juga bisa menjadi tempat untuk belajar bersama teman serta mengerjakan tugas kuliah di Salwa House ini sambil menikmati menu – menu andalan dari Salwa House.
            Tempat ngopi yang buka mulai dari pukul 13.00 sampai pukul 00.00 ini menyajikan berbagai minuman – minuman yang unik serta beberapa makanan ringan. Adapun beberapa menu minuman andalan dari Salwa House diantaranya Mellsnow, Kopi Aceh, Vanilla Creme, dan masih banyak lagi yang pasti variatif dan wajib anda coba.
            Dulunya Salwa House adalah sebuah cafe yang bernama Gahwa, dimana Gahwa ini mengusung tema Sport, namun karena ada beberapa alasan akhirnya sang pemilik mengambil keputusan untuk mengubah namannya menjadi Salwa House yang lebih mengangkat tema dengan tagline  “ Ing Madya Mangun Karsa” yang dimaksudkan bahwa Salwa House di harapkan bisa menjadi tempat pembalajaran dan wadah bersosialisasi bagi anak – anak muda Semarang. Salah satu wujud dari tujuan Salwa House tersebut adalah dengan mengadakan berbagai acara musik, charity, atau siapa pun yang memerlukan wadah untuk menampilkan hasil karyanya, Salwa House dengan terbuka memberikan kesempatan.
            Salwa House menyediakan fasilitas seperti wifi, mainan – mainan sederhana yang bisa di pakai oleh para pengunjung serta keramahan para mas dan mbak kopi dari Salwa House semakin menambah kesan kekeluargaan dan kenyamanan layaknya sedang berada dirumah. “Saya hampir setiap minggu mampir kesini, tempat nongkrong yang enak banget dan gak mahal lagi” Aisyah (19th-Mahasiswa Undip)

Senin, 17 Desember 2012

Pasar Johar Ruwet, Pengunjung "Mumet"


Semarang 04/12/12. Siapa yang tak pernah ke pasar Johar ? Pasar yang menjadi pusat perdagangan utama di Kota Semarang ini memang tidak pernah sepi dari hiruk pikuknya masyarakat yang melakukan aktivitas perdagangan disana. Pasar Johar yang terletak di daerah utara kota Semarang ini menjadi sentral dari perdagangan bagi masyarakat Kota Semarang dan sekitarnya.
            Namun, kini yang menjadi salah satu masalah yaitu kurangnya tindakan tegas dari pemerintah dalam penertiban jalan di sekitar pasar yang justru digunakan sebagai lahan parkir liar dan lapak – lapak para pedagang yang tidak mendapatkan ijin.
           Menurut salah satu pengunjung yang datang, keadaan seperti ini sangat mengganggu para pengunjung, karena sering menyebabkan macet dan jalan yang menjadi tidak teratur. Jalan yang semestinya luas dan lancar, terhambat oleh banyaknya motor – motor dan mobil – mobil yang parkir seenaknya, juga lapak – lapak yang didirikan tidak beraturan di sepanjang jalan.
            Padahal dari pemerintah sendiri, telah menyediakan lahan parkir khusus bagi para pengunjung Pasar Johar yang cukup luas dan mampu menampung pengunjung yang datang. Bagi para tukang parkir liar tersebut, mereka justru mengaku bahwa dari pekerjaannya ini mereka mendapatkan untung yang cukup banyak, serta rata – rata pengunjung yang parkir ditempatnya tersebut mengaku lebih dekat dan gampang, ketimbang harus parkir di tempat parkir resmi yang telah disediakan.  

Semarang Art Contemporary Gallery - Sudut Lain Kota Lama Semarang


Ketika anda berkunjung ke Semarang luangkanlah untuk menghampiri kawasan Kota Lama Semarang. Kawasan Kota Lama Semarang merupakan area dimana banyak bangunan – bangunan yang berdiri dengan arsitektur Kolonial yakni merupakan bangunan – bangunan peninggalan Kolonial Belanda. Dari tiap sudut kawasan ini, anda akan merasakan sensasi berada pada kehidupan ratusan tahun yang lalu.

Disini, ada beberapa bangunan yang memang sudah sangat tersohor dan merupakan maskot dari Kawasan Kota Lama Semarang, ada di antaranya Gereja Blendur, Pembangkit Air Polder yang berada tepat di depan Stasiun Tawang. Bangunan – bangunan lama disini memang sengaja tidak direkonstruksi dan tidak dirubah demi melestarikan  budaya serta peninggalan sejarah Indonesia di masa lampau.


Ketika anda menikmati indahnya bangunan – bangunan kuno di kawasan Kota Lama Semarang, ada satu tempat menarik yang patut anda kunjungi. Ya.. di sudut lain Kawasan Kota Lama Semarang terdapat satu tempat bernama Semarang Art Contemporary Gallery, tepatnya berada di Jalan Letjend Suprapto. Berada di sudut jalan dan sedikit tidak terlihatdari jalan utama, berada di bagian barat dari Gereja Blenduk..
Semarang Art  Contemporary  Galery merupakan Gedung yang bergaya spanish colonial dan dulunya adalah sebuah perusahaan bernama Winkel Maatschappij yang dipunyai oleh tuan H Spiegel.  Pada tahun 1905 gedung ini diambil alih Tasripin. Taspirin adalah  seorang pengusaha pribumi kaya raya yang menjadikan bangunan ini sebagai kantor dealer motor dan perusahaan farmasi.
Pabrik Limun Fresh membeli bangunan ini dan digunakannya hingga pada tahun 1990-an.  Hingga oada tahun 2008, Chris Darmawan yang merupakan seorang arsitekcum koletor melakukan konservasi dan mengubah bangunan ini menjadi sebuah bangunan yang berfungsi sebagai art gallery.
Ketika anda memasuki bangunan ini, anda langsung d suguhi dengan beberapa karya seni yang digantung di setiap sudut temboknya, lalu ada beberapa buku – buku menarik tentang berbagai karya seni dan arsitek. Ada satu karya menarik yang dipasang di sudut barat lorong utama tempat ini sebelum masuk ke kantor, disana terdapat satu motor unik yang merupakan karya dari Yudi Sulistyo, ia membuat karya ini sebagai wujud persembahannya kepada pembalap yang meninggal dunia beberapa tahun lalu Marco Cimoncelli.
Sesuai dengan namanya, tempat ini merupakan gallery sementara untuk menampilkan karya – karya dari berbagai Seniman Indonesia. Jika anda beruntung anda bisa datang disaat terdapat Pameran yang sedang digelar, namun ada beberapa waktu yang memang sedang tidak ada pameran, anda hanya menemui beberapa karya seni. di sebelah timur bangunan ini ada dua kompartemen yang dipisahkan oleh taman, fungsinya  sebagai lounge dan perpustakaan. Jangan khawatir, untuk masuk ditempat ini gratis, tidak dipungut biaya apapun. 





Caraka Festival 2012!! Aksi dari Sebuah Kolaborasi



Setelah satu tahun kembali dilalui, di akhir tahun ini Caraka Festival Kreatif Mahasiswa 2012 kembali digelar. Caraka Festival merupakan sebuah wadah yang menjembatani mahasiswa sebagai agent of change dengan industri kreatif diselenggarakan oleh sekumpulan mahasiswa Semarang dan tentunya dengan dukungan penuh dari P3I Pengda Jateng dan Suara Merdeka
Kini Caraka Festival Kreatif telah menginjak tahun ke 4. Dengan mengusung tema Kolaborasi, Caraka Festival membawa atmosfer bahwa “Kolaborasi untuk Perwujudan Sebuah Aksi”. Caraka mengajak mahasiswa untuk sadar bahwa dibutuhkan sebuah kolaborasi untuk menjawab kegusaran atas stagnansi yang ada dilingkungan sekitar kita.
Acara yang digelar selama 3 hari itu, yaitu sejak tanggal 6-8 Desember 2012 di Paragon Mall Semarang, Hotel Patra Jasa dan Crowne Plaza terbagi menjadi 2 acara yaitu  Caraka sendiri terbagi menjadi dua acara, yaitu pre event dan event. Untuk pre event ada kompetisi yang melombakan bidang-bidang kreatif seperti iklan, desain grafis, dan fotografi bagi mahasiswa di seluruh Indonesia.
Kompetisi sudah dilakukan sejak bulan Oktober hingga November. Kemudian dipilih para finalis dan kemudian kita undang mereka ke Semarang untuk mengikuti event yang akan di selenggarakan. Pada event Caraka sendiri terdapat berbagai acara yaitu Gallery, Seminar, Workshop, dan Awarding Night. Gallery diadakan di Paragon Mall Semarang pada tanggal 6 & 7 Desember 2012. Kita disuguhi oleh berbagai karya dari para peserta kompetisi Carakafest dan komunitas-komunitas kreatif di kota Semarang seperti komunitas Kamera Lubang Jarum, Komunitas Pecinta Kopi, dll. Pada tanggal 6-7 Desember diadakan Camp Workshop Carakafest di Ramayana ballroom Patra Jasa Semarang dengan menghadirkan finalist camp seperti Devi Attamimi selaku Planning Director Hakuhodo, Amalia Sari seabagi Creative Director & Partner Idea dari Juara Agency dan masih banyak lagi yang pastinya bikin nambah ilmu dan kreativitas anak muda.

Di tanggal 8 Desember 2012 diadakan Seminar di Patra Jasa Hotel dengan tema “Advertising Tree”, seminar ini juga diisi oleh pembicara – pembicara yang sudah pasti tidak diragukan lagi perannya di industri kreatif, diantaranya ada Jerry Aurum, Muhammad Faisal, Eri Kuncoro, Irwan Mahmet, Ainun Chomsum dan Peter Firmansyah dan asosiasi-asosiasi kreatif di Indonesia. Para peserta diajak untuk membuka wawasan dengan melihat bagaimana sebenarnya advertising itu berkembang sekarang – sekarang ini.

Kita dibuat terkejut dengan dekorasi panggung yang menarik dengan adanya sebuah Kapal Chengho yang terdapat di Ballroom Crowne Plaza Hotel ketika Awarding Nite mulai berlangsung pada malam hari di hari yang sama. Dengan kemegahan tatanan panggung serta spirit dari para finalis dan tamu yang hadir, acara puncak dari Caraka Festival Kreatif 2012 semarak digelar. Acara ini dimeriahkan oleh berbagai pertunjukkan seni diantaranya perkusi, tradisional dance, dengan menampilkan tari saman, mampu membuat para penonton yang hadir berdecak kagum, kemudian ada juga dari beberapa modern dance yang gak kalah seru. Ada juga beberapa band yang turut meramaikan acara ini.

            Ketika sampai di depan pintu Ballroom dan merasakan hiruk pikuk para pemuda pemudi kreatif Indonesia berkumpul tak sabar rasannya ingin mengikuti tahap demi tahap dalam acara tersebut. Ketika acara telah dimulai, diawali dengan penampilan dari “Hello Stereo”, salah satu band lokal yang terkenal di wilayah Semarang dan sekitarnya, dilanjut dengan sambutan dari Walikota Semaramg dan beberapa tokoh P3I dan lain – lain. Dengan diselingi hiburan – hiburan yang membuat acara semakin panas nominasi demi nominasi dari beberapa kategori mulai dibacakan, nampak para finalis yang selalu riuh dan deg – deg-an ketika nominasi dibacakan. Harap – harap cemas dari para finalis yang datang dari berbagai kota di Indonesia, apakah yang akan mereka bawa pulang, apakah itu piala perunggu, silver atau kah Gold.... yah karena inilah saat yang ditunggu – tunggu bagi para finalis. Satu per-satu pemenang telah diumumkan dan semakin menambah ramainya Caraka Festival 2012 ini.

Diakhir acara, diumumkan kategori Caraka Of The Year yang merupakan penghargaan bagi universitas berdasarkan hasil akumulasi poin-poin yang didapat dari penghargaan yang diterima. Sebagai pemenang dari Caraka Of The Year adalah dari Institut Teknologi Bandung. Terlihat mereka membawa bendera ITB dan mereka kibarkan di depan panggung sebagai bentuk selebrasi akan keberhasilan mereka. Lagu “we are the champion” pun dibawakan dan para pemenang pun ikut bernyanyi. Congratulations for the winner!! Let’s be The Agent of Changes :D